FAKTOR FAKTOR YANG MENJADI
PERTIMBANGAN UNTUK MEMILIKI BENTUK BADAN USAHA YANG AKAN DIDIRIKAN
Pertimbangan dalam Memilih Badan Usaha
Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan
usaha yang akan dijalankan. Dalam praktiknya, pertimbangan utama pemilihan
bentuk badan hukum perusahaan antara lain:
- Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama yang dipertimbangkan adalah jenis usaha apa yang
akan dijalankan. Sesuai dengan keinginan, badan usaha yang akan dijalankan bisa
dalam bentuk perdagangan, industri dsb. Orang yang ingin membuka usaha, harus
selektif dalam memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar
dengan resiko kerugian kecil.
- Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat
berkaitan, yaitu mengenai pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam
menjalankan bisnis. Karakter badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena
tidak semua badan usaha memiliki pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan
badan usahanya. Dalam hal memilih CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika
timbul suatu kerugian, maka kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya
juga, hingga ke harta pribadi. Berbeda dengan Perseroan Terbatas, dimana ada keterbatasan
tanggung jawab.
- Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih
pendirian badan usaha yang prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan
kapasitas keuangannya. Ketika budgetnya tidak mencukupi untuk mendirikan
Perseroan Terbatas, seringkali badan yang dipilih adalah CV. Namun yang harus
diperhatikan adalah karakter dari badan usaha yang dipilih berikut tanggung
jawabnya.
- Kemudahan memperoleh modal
Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis
adalah hal mutlak. Ketika membuat badan usaha, diharapkan dapat membuat
rekening atas nama perusahaan tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan,
akan dapat dengan mudah mengajukan ke perbankan atau investor apabila cash flow
yang telah berdiri sendiri dan berjalan baik dari bisnis tersebut sudah
diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening perusahaan.
- Besarnya resiko kepemilikan
Para pengusaha harus memikirkan resiko-resiko yang akan
terjadi dalam perusahaannya. Misalnya pengusaha dalam bidang industri akan
menggunakan alat-alat produksi yang membutuhkan perawatan sesering mungkin agar
terhindar dari resiko kerusakan, cacat, dll.
- Perkembangan usaha
Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam
mengembangkan bisnis juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha.
Seiring dengan perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar,
namun resikonya juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan
dipersiapkan strategi memilih badan usaha yang tepat.
- Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha dapat terkoordinir dengan baik, pengusaha
hendaknya melibatkan pihak-pihak lain yang dapat mendukung jalannya perusahaan.
Pihak-pihak tersebut ditempatkan pada bagian-bagian yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
- Kewajiban dari peraturan pemerintah
Sebagai warga Negara yang baik, pengusaha harus
memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta
notaries, pajak dan ijin domilisi.
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor
di atas, maka diharapkan badan usaha yang dipilih benar-benar sesuai dengan
harapan pemiliknya. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, maka pemilihan badan
usaha juga harus memiliki visi yang jauh ke depan.
BENTUK USAHA KOPERASI LEBIH COCOK UNTUK
RAKYAT INDONESIA
Koperasi
adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang
orang atau badan badan hokum opersi yang merupakan susunan ekonomi sebagai
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Karena itu koperasi cocok
dengan masyarakat Indonesia, koperasi terbukti mampu membuat perekonomian
Indonesia bertahan dar krisis keuangan global yang melanda beberapa Negara Amerika
beberapa waktu yang lalu. Koperasi juga mampu mengumpulkan berbagai sumber
untuk membentuk kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan badab usaha lain.
Tujuan koperasi juga untuk memenuhi
kebutuhan yang akan dirasakan bersama, yang akhira nya nanti akan mengangkat
harga diri, dan kemampuan untuk mempertahankan diri dari kesulitan. Walaupun
memang koperasi tidak semaju badan usaha lainnya. Itu dikarenakan rendah nya
minat warga untuk berpartisipasi dalam koperasi tersebut, pengaturan manajemen
nya, permodalan yang dikelola, dll.
Oleh karena kecocokan koperasi di tengah
masyarakat Indonesia, maka koperasi harus lah kita lestarikan dan tidak perlu
meniru gaya system ekonomi Negara lain yang belum tentu cocok di Negara kita. Karena
koperasi sangat mendukung dalam perekonomian Indonesia yang lemah dan perlu
dikembangkan.
GERAKAN KOPERASI WALAUPUN DI BANTU
PEMERINTAH AKAN TETAPI PERKEMBANGANNYA LAMBAT
Seperti yang saya terangkan sebelumnya,
koperasi merupakan usaha yang ada di tengah tengah masyarakat guna untuk
memperbaiki system perekonomian masyarakat dan juga Indonesia. Namun demikian,
perkembangan nya lambat walaupun telah di bantu oleh pemerintah dikarenakan
beberapa factor, seperti:
1.
Kurangnya Partisipasi Anggota
Terbatasnya
usaha ini akibat kurangnya dukungan serta kontribusi dari para anggotanya untuk
berpartisipasi membuat koperasi seperti stagnan. Oleh karena itu, semua masalah
berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang
tangguh, dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat
sekitar.
2.
Sosialisasi Koperasi
masyarakat
belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun
sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga
berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi
kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus.
3. Manajemen
Ketidak
profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi koperasi yang
anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
4. Permodalan
Kurang
berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan
badan usaha tersebut. untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan
melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam
penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.
5.
Sumber Daya Manusia
Kurangnya SDM dalam pengelolaan
koperasi sangat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan koperasi,
seharusnya, dalam kepengurusan harus di tangani oleh manusia yang mempunyai
tingkat SDM yang tinggi.
6.
Kurangnya Kesadaran Masyarakat
koperasi berkembang di indonesia bukan
dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang
disosialisasikan ke bawah.
7.
“Pemanjaan Koperasi”
Koperasi
banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada pengawasan terhadap
bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu saja ini
menjadi bantuan yang tidak mendidik,
8. Demokrasi
ekonomi yang kurang
koperasi
yang tidak diberikan keleluasaan dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap
koperasi seharusnya dapat secara leluasa memberikan pelayanan terhadap
masyarakat, karena koperasi sangat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan
rakyat oleh segala jasa – jasa yang diberikan.
Jadi seharusnya dalam pengelolaan
koperasi harus didukung oleh SDM yang tinggi, dan pengurus juga harus focus untuk
menjalan kan koperasi nya, masyrakat juga seharusnya bias dan mau untuk berpartisipasi,
karena ini demi kemajuan Indonesia juga. Tidak hanya itu, kita juga harus
berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar koperasi bias berjalan dengan lancar.