PENGANGGURAN
1.
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekomian, karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah social lainnya.
2.
Menurut Sukirno
(1994), kelompok
pengangguran
A. Berdasarkan penyebab:
1.Pengangguran normal atau friksional (frictional unemployment).
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi antara pencari kerja
dengan pembuka lamaran pekerjaan. Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan
karena tidak dapat memperoleh pekerjaan, tetapi karena sedang mencari pekerjaan
lain yang lebih baik. Dalam perekonomian yang berkembang pesat, jumlah
pengangguran rendah dan pekerjaan mudah diperoleh. Sedangkan pengusaha sulit
memperoleh pekerja. Untuk itu pengusaha menawarkan gaji yang lebih tinggi. Hal
inilah yang akan mendorong para pekerja untuk meninggalkan pekerjaannya yang
lama dan mencari kerja baru yang lebih tinggi gajinya atau lebih sesuai dengan
keahliannya. Dalam proses mencari pekerjaan baru ini untuk sementara para
pekerja tersebut tergolong sebagai penganggur.Contoh nya, Shella yang sedang
mencari pekerjaan, tetapi dia kurang informasi tentang pekerjaan yang di
inginkan nya, yang sesuai dengan harapannya.
2. Pengangguran siklikal (cyclical unemployment).
Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan
perekonomian. Perekonomian tidak selalu berkembang dengan teguh. Adakalanya
permintaan agregat lebih tinggi, dan mendorong pengusaha menaikkan produksi
maka memerlukan banyak karyawan. Akan tetapi pada masa lainnya permintaan
agregat mengalami penurunan. Kemunduran ini menimbulkan efek kepada perusahaan-perusahaan
lain yang mempunyai hubungan juga akan mengalami kemerosontan dalam permintaan
terhadap produksinya. Kemerosotan permintaan agregat ini mengakibatkan
perusahaa-perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya, maka
pengangguran akan bertambah. Contoh: perusahaan
sepatu yang terpaksa mengurangi pekerja karena perusahaan akan mengalami
kebangkrutan karena merosot nya barang yang yang terjual.
3.
Pengangguran struktural (structural unemployment).
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang akibatkan oleh perubahan
struktur kegiatan ekonomi. Tidak semua industri dan perusahaan dalam
perekonomian akan terus berkembang maju sebagian akan mengalami kemunduran.
Kemerosotan ini ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor yaitu
munculnya barang baru yang lebih baik, kemajuan teknologi mengurangi permintaan
atas barang tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat tinggi dan tidak mampu
bersaing, dan ekspor produksi industri sangat menurun karena persaingan yang
lebih serius dari negara-negara lain. Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan
produksi dalam industri tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa
diberhentikan dan menjadi penganggur. Contoh: aturan baru
di sebuah perusahaan A yang mewajibkan karyawan nya mahir dalam berkomputer,
jika tidak mereka akan diberhentikan. Struktur baru ini mengakibatkan karyawan
yang tidak paham computer diberhentikan.
4.
Pengangguran teknologi.
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan
mesin dan kemajuan teknologi lainnya. Contohnya racun rumput telah mengurangi
penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah dan lahan
pertanian lainnya. Begitu juga mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja
untuk membuat lubah, memotong rumput, membersihkan kawasan, dan memungut hasil.
Di pabrik ada kalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia. Contoh:
karena sekarag zaman nya teknologi yang canggih, perusahaan baju ini lebih
memilih menggunakan mesin untuk memproduksi baju daripada tenaga manusia
karenalebih cepat dan hemat. Hal ini mengakibatkan penganguran.
B. Berdasarkan cirinya
1. Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena pertambahan
lowongan pekerjaan lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Akibatnya dalam
perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh
pekerjaan. Efek dari keadaan ini dalam jangka panjang mereka tidak melakukan
suatu pekerjaan. Mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu. Pengangguran
terbuka dapat pula dikarenakan kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan
teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga manusia, atau akibat kemunduran
perkembangan suatu industri. contoh nya: seorang lulusan S1 mesin tapi
tidak memperoleh pekerjaan karena lapangan yang belum tersedia sesuai dengan
kualifikasinya
2. Pengangguran tersembunyi
Pengangguran tersembunyi adalah pengangguran yang terjadi karena terlalu
banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan, padahal dengan mengurangi
tenaga kerja sampai jumlah tertentu tidak akan mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran ini terutama terjadi di sektor pertanian atau jasa. Setiap
kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan tergantung kepada banyak faktor. Faktor yang perlu dipertimbangkan
adalah besar atau kecilnya perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, mesin yang
digunakan dan tingkat produksi yang dicapai. Contohnya
keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar mengerjakan luas tanah yang
sangat sempit. Contoh lain pengangguran tersembunyi adalah orang yang melakukan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginannya atau tidak sepadan dengan
kemampuannya.
3. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu tertentu
di dalam satu tahun. Bentuk pengangguran terutama terjadi di sektor pertanian
dan perikanan. Biasanya pengangguran seperti itu berlaku pada waktu-waktu di
mana kegiatan bercocok tanam sedang menurun kesibukannya. Waktu di antara
menuai dan masa menanam berikutnya dan periode di antara sesudah menanam bibit
dan masa menuai hasilnya adalah masa yang kurang sibuk dalam kegiatan
pertanian. Pada periode tersebut banyak di antara para petani dan tenaga kerja
di sektor pertanian tidak melakukan suatu pekerjaan. Berarti mereka sedang
dalam keadaan menganggur. Jenis pengangguran ini hanya sementara saja, dan
berlaku dalam waktu-waktu tertentu. Contohnya:petani
yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
4. Setengah menganggur (under employment)
Kelebihan penduduk di sektor pertanian di negara-negara berkembang disertai
pertambahan penduduknya yang cepat telah menimbulkan percepatan dalam proses
urbanisasi. Salah satu tujuan dari urbanisasi tersebut adalah untuk mencari
pekerjaan di kota-kota. Tidak semua orang yang hijrah ke kota-kota dapat
memperoleh pekerjaan. Banyak di antara mereka yang terpaksa menganggur sepenuh
waktu. Disamping itu ada pula yang tidak menganggur, tetapi tidak pula bekerja
sepenuh waktu, dan jam kerja mereka lebih rendah dari jam kerja normal. Mereka
mungkin hanya bekerja satu hingga dua hari seminggu, atau satu hingga empat jam
sehari. Contoh:
buruh bangunan yang sedang menunggu proyek berikutnya.
SUMBER: